Cara Menemukan Hal yang Menarik dari
Dongeng
menemukan
hal menarik dalam cerita rakyat, cara menemukan hal-hal menarik dari dongeng,
cara menemukan hal-hal menarik dari cerita rakyat, hal yang menarik dalam
cerita rakyat, hal menarik dalam cerita rakyat, hal hal menarik dalam cerita
rakyat dapat dikenal melalui apa saja, dongeng tentang rajin belajar, cerita
dongeng tentang suhu dan termeter dalam kehidupan sehari hash, cara menentukan
hal-hal yang menarik dalam cerita rakyat, cara menemukan password email, cara
menemukan hal-hal yang menarik dalam cerita rakyat, menemukan hal-hal menarik
dalam cerita rakyat
Cerita rakyat mengandung berbagai
hal yang menyangkut hidup dan kehidupan masyarakat, misalnya mengenai sistem
nilai, kepercayaan dan agama, kaidah-kaidah sosial, dan etos kerja.
Oleh karena itu, sejumlah pengamat
sosial budaya menyatakan bahwa memahami pandangan hidup masyarakat tidaklah
komprehensif jika tanpa mempelajari cerita rakyat.
Begitu
juga dengan cerita rakyat ‘Raden Sandhi” yang sudah Anda baca pasti mengandung
isi dan amanat yang didasari nilai-nilai yang dianut oleh rakyat Sambas. Cerita
rakyat terdiri atas dogeng, mite, dan legenda.
1. Dongeng adalah cerita rakyat yang tidak
dianggap benar-benar terjadi, termasuk di dalamnya cerita-cerita pelipur lara
dan cerita-cerita dengan tokoh binatang (fabel). Dongeng dapat dibagi ke dalam
tiga kelompok, yakni
(a) dongeng binatang karena semua
tokohnya binatang (fabel),
(b) dongeng biasa yang di dalamnya
terdapat tokoh manusia, dan
(c) dongeng jenaka/ lelucon yang di
dalamnya terdapat cerita penuh kejenakaan.
2. Mite adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan
dianggap suci atau sakral, misalnya cerita tentang tokoh kayangan
atau tokoh supranatural yang memiliki kekuatan hebat. Tokoh mite adalah dewa atau manusia setengah dewa dan menyangkut peristiwa yang terjadi di dunia lain pada masa lalu (Danandjaja, 1994: 50).
atau tokoh supranatural yang memiliki kekuatan hebat. Tokoh mite adalah dewa atau manusia setengah dewa dan menyangkut peristiwa yang terjadi di dunia lain pada masa lalu (Danandjaja, 1994: 50).
Berdasarkan isinya, mite dapat
dikelompokkan menjadi
(a mite terjadinya alam semesta;
(a mite terjadinya alam semesta;
(b) mite dunia dewata yang
memasukkan juga cerita tentang terjadinya susunan para dewa;
(c ) mite manusia pertama termasuk hal-hal yang berkaitan dengan inisiasi, misalnya, cerita manusia pertama di Kepulauan Talaud. Di dalam itu terdapat dewa penjelmaan, yakni makhluk ‘ketam’ yang berubah menjadi manusia; dan
(c ) mite manusia pertama termasuk hal-hal yang berkaitan dengan inisiasi, misalnya, cerita manusia pertama di Kepulauan Talaud. Di dalam itu terdapat dewa penjelmaan, yakni makhluk ‘ketam’ yang berubah menjadi manusia; dan
(d) mite pertanian, termasuk di
dalamnya hal-hal yang berkaitan dengan makanan pokok. Misalnya, cerita tentang
Dewi Padi.
3. Legenda adalah dongeng asal mula terjadinya
suatu tempat, peristiwa atau keberadaan suatu daerah. Misalnya, legenda
Tangkuban Perahu, asal-usul nama Surabaya. Selain itu, ada juga legenda yang
terdiri atas cerita-cerita tentang tokoh-tokoh agama.
Hal tersebut merupakan sebagian dari
karakteristik cerita rakyat. Anda dapat mengidentifikasi karakteristik cerita
rakyat setelah Anda mendengarkan atau membacanya. Anda juga dapat
mengidentifikasi cerita rakyat berdasarkan unsur-unsur intrinsiknya, seperti
tema, penokohan, latar, alur, dan amanat.
1. Tema adalah dasar cerita sebagai
titik tolak dalam penyusunan cerita.
2. Alur atau plot adalah struktur penceritaan yang di dalamnya berisi rangkaian kejadian atau peristiwa yang disusun berdasarkan hukum sebab akibat serta logis. Alur tersebut ada yang berupa alur maju, alur mundur, atau alur campuran.
3. Penokohan adalah pelukisan atau pendeskripsian atau pewatakan tokoh-tokoh dalam cerita.
4. Latar atau setting merupakan tempat, waktu, dan keadaan terjadinya suatu peristiwa.
5. Amanat adalah pesan-pesan atau wejangan yang ingin disampaikan dalam cerita.
2. Alur atau plot adalah struktur penceritaan yang di dalamnya berisi rangkaian kejadian atau peristiwa yang disusun berdasarkan hukum sebab akibat serta logis. Alur tersebut ada yang berupa alur maju, alur mundur, atau alur campuran.
3. Penokohan adalah pelukisan atau pendeskripsian atau pewatakan tokoh-tokoh dalam cerita.
4. Latar atau setting merupakan tempat, waktu, dan keadaan terjadinya suatu peristiwa.
5. Amanat adalah pesan-pesan atau wejangan yang ingin disampaikan dalam cerita.
3. Penokohan atau perwatakan
Hal yang menarik dalam sebuah cerita berupa diciptakannya konflik antarpelaku akibat gesekan perbedaan karakter atau watak para tokoh. Hal itu disebut dengan penokohan atau perwatakan. Pemberian karakter tokoh atau pelaku dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Penokohan langsung, artinya dalam menuturkan ceritanya, pengarang menyebutkan secara langsung perwatakan tokohnya. Dalam teknik penokohan jenis ini, pembaca tidak perlu menyimpulkan perwatakan pelaku. Penokohan tidak langsung, artinya dalam menuturkan ceritanya, pengarang tidak secara langsung menyebutkan watak tokohnya. Pengarang melukiskannya melalui tingkah laku, sikap, lingkungan maupun gambaran fisik tokoh. Bahkan, melalui reaksi tokoh lain terhadap tokoh yang dimaksud. Dalam teknik penokohan jenis ini, pembaca harus menyimpulkan sendiri perwatakan tokoh.
Hal yang menarik dalam sebuah cerita berupa diciptakannya konflik antarpelaku akibat gesekan perbedaan karakter atau watak para tokoh. Hal itu disebut dengan penokohan atau perwatakan. Pemberian karakter tokoh atau pelaku dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Penokohan langsung, artinya dalam menuturkan ceritanya, pengarang menyebutkan secara langsung perwatakan tokohnya. Dalam teknik penokohan jenis ini, pembaca tidak perlu menyimpulkan perwatakan pelaku. Penokohan tidak langsung, artinya dalam menuturkan ceritanya, pengarang tidak secara langsung menyebutkan watak tokohnya. Pengarang melukiskannya melalui tingkah laku, sikap, lingkungan maupun gambaran fisik tokoh. Bahkan, melalui reaksi tokoh lain terhadap tokoh yang dimaksud. Dalam teknik penokohan jenis ini, pembaca harus menyimpulkan sendiri perwatakan tokoh.
0 komentar:
Posting Komentar