RSS

Cara Menemukan Hal Menarik dari Dongeng


Cara Menemukan Hal yang Menarik dari Dongeng
menemukan hal menarik dalam cerita rakyat, cara menemukan hal-hal menarik dari dongeng, cara menemukan hal-hal menarik dari cerita rakyat, hal yang menarik dalam cerita rakyat, hal menarik dalam cerita rakyat, hal hal menarik dalam cerita rakyat dapat dikenal melalui apa saja, dongeng tentang rajin belajar, cerita dongeng tentang suhu dan termeter dalam kehidupan sehari hash, cara menentukan hal-hal yang menarik dalam cerita rakyat, cara menemukan password email, cara menemukan hal-hal yang menarik dalam cerita rakyat, menemukan hal-hal menarik dalam cerita rakyat
 
Cerita rakyat mengandung berbagai hal yang menyangkut hidup dan kehidupan masyarakat, misalnya mengenai sistem nilai, kepercayaan dan agama, kaidah-kaidah sosial, dan etos kerja.
Oleh karena itu, sejumlah pengamat sosial budaya menyatakan bahwa memahami pandangan hidup masyarakat tidaklah komprehensif jika tanpa mempelajari cerita rakyat. 

Begitu juga dengan cerita rakyat ‘Raden Sandhi” yang sudah Anda baca pasti mengandung isi dan amanat yang didasari nilai-nilai yang dianut oleh rakyat Sambas. Cerita rakyat terdiri atas dogeng, mite, dan legenda.

1. Dongeng adalah cerita rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi, termasuk di dalamnya cerita-cerita pelipur lara dan cerita-cerita dengan tokoh binatang (fabel). Dongeng dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yakni
(a) dongeng binatang karena semua tokohnya binatang (fabel),
(b) dongeng biasa yang di dalamnya terdapat tokoh manusia, dan
(c) dongeng jenaka/ lelucon yang di dalamnya terdapat cerita penuh kejenakaan.

2. Mite adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap suci atau sakral, misalnya cerita tentang tokoh kayangan
atau tokoh supranatural yang memiliki kekuatan hebat. Tokoh mite adalah dewa atau manusia setengah dewa dan menyangkut peristiwa yang terjadi di dunia lain pada masa lalu (Danandjaja, 1994: 50).

Berdasarkan isinya, mite dapat dikelompokkan menjadi
(a mite terjadinya alam semesta;
(b) mite dunia dewata yang memasukkan juga cerita tentang terjadinya susunan para dewa;
(c ) mite manusia pertama termasuk hal-hal yang berkaitan dengan inisiasi, misalnya, cerita manusia pertama di Kepulauan Talaud. Di dalam itu terdapat dewa penjelmaan, yakni makhluk ‘ketam’ yang berubah menjadi manusia; dan
(d) mite pertanian, termasuk di dalamnya hal-hal yang berkaitan dengan makanan pokok. Misalnya, cerita tentang Dewi Padi.

3. Legenda adalah dongeng asal mula terjadinya suatu tempat, peristiwa atau keberadaan suatu daerah. Misalnya, legenda Tangkuban Perahu, asal-usul nama Surabaya. Selain itu, ada juga legenda yang terdiri atas cerita-cerita tentang tokoh-tokoh agama.

Hal tersebut merupakan sebagian dari karakteristik cerita rakyat. Anda dapat mengidentifikasi karakteristik cerita rakyat setelah Anda mendengarkan atau membacanya. Anda juga dapat mengidentifikasi cerita rakyat berdasarkan unsur-unsur intrinsiknya, seperti tema, penokohan, latar, alur, dan amanat.
1. Tema adalah dasar cerita sebagai titik tolak dalam penyusunan cerita.
2. Alur atau plot adalah struktur penceritaan yang di dalamnya berisi rangkaian kejadian atau peristiwa yang disusun berdasarkan hukum sebab akibat serta logis. Alur tersebut ada yang berupa alur maju, alur mundur, atau alur campuran.
3. Penokohan adalah pelukisan atau pendeskripsian atau pewatakan tokoh-tokoh dalam cerita.
4. Latar atau setting merupakan tempat, waktu, dan keadaan terjadinya suatu peristiwa.
5. Amanat adalah pesan-pesan atau wejangan yang ingin disampaikan dalam cerita.

3. Penokohan atau perwatakan
Hal yang menarik dalam sebuah cerita berupa diciptakannya konflik antarpelaku akibat gesekan perbedaan karakter atau watak para tokoh. Hal itu disebut dengan penokohan atau perwatakan. Pemberian karakter tokoh atau pelaku dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Penokohan langsung, artinya dalam menuturkan ceritanya, pengarang menyebutkan secara langsung perwatakan tokohnya. Dalam teknik penokohan jenis ini, pembaca tidak perlu menyimpulkan perwatakan pelaku. Penokohan tidak langsung, artinya dalam menuturkan ceritanya, pengarang tidak secara langsung menyebutkan watak tokohnya. Pengarang melukiskannya melalui tingkah laku, sikap, lingkungan maupun gambaran fisik tokoh. Bahkan, melalui reaksi tokoh lain terhadap tokoh yang dimaksud. Dalam teknik penokohan jenis ini, pembaca harus menyimpulkan sendiri perwatakan tokoh.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Fungsi Seni Dalam Kehidupan Masyarakat


  1. FUNGSI SENI DALAM MASYARAKAT TRADISIONAL
Dalam pemahaman umum, seni sering diartikan hanya sebagai hiburan. Konotasi inilah yang perlu kita perjelas tidak hanya sebagai media hiburan. Seni dalam pemahaman yang lebih kompleks dapat merupakan sarana legitimasi, ketika seni itu berada di dalam istana (kraton). Soedarsono mengemukakan bahwa fungsi utama seni pertunjukan ada tiga yaitu :
1.       Untuk kepentingan upacara ritulal
2.       Sebagai hiburan pribadi
3.       Sebagai penyajian etestis atau tontonan.

Perkembangan selanjutnya seni dapat  pula berfungsi sebagai sarana pendidikan, media terapi, atau sebagai sarana komunikasi. Masing—masing fungsi tersebut dapat berkembang secara terpisah tanpa mengurangi makna dan tujuan penciptanya. Secara umum fungsi kesenian di dunia ini ada tiga yaitu :
1.       Pemujaan / ritual
Fungsi seni untuk pemujaan berlangsung pada masa ketika peradaban manusia masih sangat terbelakang. Kehidupan kesenian wakytu itu belum mengenal adanya instrumen musik, busana, dan gerak, tata panggung dan lain-lainnya, seperti kesenian pada masa kini. Kecenderungan seni ritual pada masa lalu lebih menekankan pada misi dari pada fisik atau bentuk. Tidak mengherankan kalau bentuk seni ritual untuk pemujaan masih sangat sederhana, baik dari aspek musik iringan, busana (kostum) serta rias, gerak, maupun penggunaan dekorasi sebagai setting pertunjukan. Pada saat ini kita masih dapat menjumpai jejak-jejak seni yang berperan sebagai media ritual atau pemujaan, misalnya tari barong untuk upacara di bali.

2.       Tuntunan
Fungsi seni sebagai tuntunan lebih menyentuh pada misi yang secara verbal diungkapkan. Pelaku seni dalam hal ini lebih dituntut untuk menyampaikan pesan moral yang akan dicapai. Seorang dalang sebagai contohnya, harus mampu memerankan semua tokoh yang ada di dalam kotak wayangnya. Dalang juga harus mampu membawakan diri dan memilah mana tokoh simbol angkara murka dan mana tokoh kebaikan. Dimensi inilah yang mewarnai tuntunan di balik sebuah tontonan.

3.       Tontonan/hiburan
Fungsi seni sebagai tontonan atau hiburan tidak banyak membutuhkan persyaratan. Seni untuk hiburan tidak terikat pada misi tertentu. Seni yang mampu memberikan kesenangan pada seorang atau kelompok orang yang berada di sekitar pertunjukan.

  1. FUNGSI SENI DALAM MASYARAKAT MODERN
Fungsi seni dalam masyarakat modern berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern yang sangat beragam dan kompleks. Seni secara jelas dapat dijumpai di setiap elemen dan situasi kehidupan. Mungkin di masa lalu seni juga sudah mengusung fungsi berikut ini namun tidak tampil secara jelas. Bagaimana fungsinya dalam masyarakat modern silahkan simak paparan berikut.
1.       Ekspresi/aktualisasi diri
Kecenderungan fungsi pertunjukan untuk ekspresi atau aktualisasi diri ini merupakan perwujudan dari semboyan seni untuk seni atau l’art pour i’art. Tidak ada orang yang dapat mengganggu gugat ekspresi seni dalam penampilannya. Kebebasan di sini lebih menekankan pada pencapaian tujuan tertentu yang diperjuangkan. Contoh seni instalasi, happening art, dan sejenisnya.

2.       Pendidikan
Sebi sebagai pendidikan merupakan elemen mendasar yang perlu dipahami. Hal ini karena esensi seni sebenarnya tidak dapat lepas dari muatan edukatif. Dengan lain perkataan apa yang dituangkan ke dalam berbagai cabang seni merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan untuk membentuk budi pekerti seseorang.

3.       Industri
Fungsi seni sebagai industri lebih mengarah pada tujuan atau kepentingan tertentu untuk mendukung satu produk tertentu. Seni untuk industri adalah sesuatu yang mampu memberi daya tarik pada produk yang ditawarkan. Misalnya sebuah lagu dibuat untuk kepentingan iklan produk susu. Atau ketika seorang penata tari membuat koreografi untuk menggambarkan sesuatu yang terkait dengan keperkasaan seseorang lewat iklan rokok.

4.       Seni terapi
Fungsi seni untuk terapi digunakan secara khusus memberi ketenangan batin seseorang yang sedang menderita secara psikis. Masalah kejiwaan yang sering dihadapi manusia membutuhkan media untuk menyelesaikan. Salah satu cara tersebut dapat ditempuh dengan beraktifitas di dunia seni. Dengan berolah seni seseorang yang memiliki permasalahan atau tekanan jiwannya, akan terobati. Dengan demikian orang belajar seni untuk terapi sebagai media untuk memeberi siraman estetis melalui kegiatan seni yang ia gemari.

5.       Komersial / instant
Seni untuk kategori sebagai alat mendatangkan keuntungan (entertaiment) ini bisa dibuat keperluan dan keinginansi penggarap. Apa pun dan wujud kesenian itu asal mampu memenuhi keinginan pembeli tidak masalah, walaupun kadang-kadang harus menyimpang pada norma estetis yang berlaku. Seni untuk fungsi ini terjadi karena permintaan yang main banyak. Dunia pariwisata membuka peluang untuk pengemasan jenis-jenis pertunjukan kemasan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Antroposfer



ANTROPOSFER DAN ASPEK KEPENDUDUKAN
PENGERTIAN ANTROPOSFER
Antroposfer adalah lapisan manusia yang merupakan tema sentral diantara sfera-ftera. Karena kajian geografi merupakan tema sentral, maka kajian geografis sering disebut antroposentris. Antroposfer adalah salah satu obyek material dari kajian geografi yang membahas mengenai dinamika manusia yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi.

    DINAMIKA DEMOGRAFI
    Adalah peristiwa yang terjadi secara terus-menerus dan saling berkaitan mengenai perubahanjumlah penduduk.
1. Menghitung pertumbuhan penduduk
    a. Natalitas
     b. Mortalitas / Tingkat kematian
     c. Migrasi
2. Mengukur kualitas Penduduk
    a. Pendidikan
    b. Kesehatan
A. LEDAKAN JUMLAH PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk dunia sangat pesat tahun 1999 jumlahnya mencapai 6 milyar  dan pada tahun 2005 mencapai 9 milyar. Pertumbuhan yang melesat ini dikenal sebagai ledakan jumlah penduduk.
1.    Dampak Peledakan Penduduk
a.    Persaingan Lapangan Pekerjaan, semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin banyak orang memperebutkan lapangan pekerjaan.
b.    Persaingan untuk mendapat permukiman, kondisi ini biasanya terjadi di kota-kota besar, mereka yang tidak mendapatkan pemukiman yang terjangkau biasanya tinggal di kawasan kumuh.
c.    Kesempatan pendidikan, pertambahan penduduk yang tinggi tidak diimbangi dengan pembangunan sarana dan prasarana mengakibatkan tidak semua penduduk memiliki kesempatan mendapatkan pendidikan yang layak.
2.    Pengendalian Peledakan Penduduk
a.    Insentif dan sanksi. Insentif merupakan tunjangan biaya yang diberikan oleh pemerintah berwenang. Sanksi merupakan pembatasan tujangan yang diberikan pemerintah berwenang.
b.    Pendidikan tentang keluarga berencana.

B.   KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN
1.    Menghitung Jumlah Penduduk
a.    Sensus penduduk
Sensus berasal dari bahasa latin census yang berarti penaksiran harta benda seorang warga negara pencatatan nama warga negara, misal untuk pemungutan pajak. Sensus penduduk dapat dibedakan atas dua macam, yakni sensus de facto dan de jure. Sensus de facto adalah penghitungan penduduk atau pencacahan penduduk yang dilakukan terhadap setiap orang yang pada waktu sensus diadakan berada dalam wilayah sensus. Sementara sensus de jure adalah pencacahan yang hanya dikenakan pada penduduk yang benar-benar bertempat tinggal dalam wilayah sensus tersebut.
b.    Registrasi
Registrasi merupakan kumpulan keterangan mengenai kelahiran, kematian dan segala kejadian penting manusia, misalnya perkawinan, perceraian, pengangkatan anak dan perpindahan penduduk.
c.    Survei
Survei merupakan pencacahan penduduk metode dengan cara mengambil contoh daerah. Jadi, pencacahan penduduk metode survei tidak dilakukan di seluruh wilayah negara, melainkan hanya pada daerah-daerah tertentu yang dianggap mewakili seluru wilayah negara tersebut.
2.    Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dapat dikelompokkan menjadi penduduk lak-laki dan perempuan. Sementara berdasarkan umur, penduduk dapat dikelompokkan menurut ukuran rentang usia tertentu, misalnya satu tahun, lima tahun, dan dua puluh lima tahun.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat disajikan dalam bentuk tabel atau bentuk grafik. Grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu yang berbentuk piramida disebut piramida penduduk.
Piramida penduduk dapat digolongkan ke dalam tiga macam, yaitu piramida penduduk muda, piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua.
a.    Piramida penduduk muda menunjukkan bahwa penduduk suatu negara tersebut sedang mengalmai pertumbuhan.
b.    Piramida penduduk Stasioner menunjukkan bahwa penduduk dalam suatu negara tersebut keadaan stasioner atau tetap. Piramida penduduk ini menunjukkan bahwa jumlah kelahiran dan kematian seimbang.
c.    Piramida penduduk tua menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk suatu negara tersebut berada pada kelompok usia tua.
3.    Macam-macam komposisi penduduk
1. Berdasarkan aspek biologis
Misalnya : penduduk di suatu desa digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin.
2. Berdasarkan aspek sosial
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status perkawinan.
3. Berdasarkan aspek ekonomis
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.
4. Berdasarkan aspek geografis
Misalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal.

C.   MENGHITUNG PERTUMBUHAN PENDUDUK SUATU WILAYAH
Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Faktor pertumbuhan penduduk, kelahiran dan kematian disebut faktor alami, sedang migrasi disebut faktor nonalami. Kelahiran bersifat menambah, sedangkan kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. Faktor migrasi dapat menambah atau mengurangi jumlah penduduk. Migrasi yang bersifat menambah disebut migrasi  masuk (imigrasi) dan migrasi yang bersifat mengurangi disebut migrasi keluar (emigrasi)

1.    Mengukur Pertumbuhan Penduduk
a.    Pertumbuhan Penduduk Alami (natural increase)
Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian.
T = (L – M)
Contoh :
Diketahui jumlah kelahiran penduduk kota Bekasi pada tahun 2006 adalah 8.000 jiwa dan angka kematiannya 3.000 jiwa. Berapakah pertumbuhan alaminya ?
T = ( 8.000 – 3.000 )
   = 5.000 jiwa.
Pertumbuhan penduduk kota Bekasi tahun 2006 adalah 5.000 jiwa
b.    Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan penduduk total memperhitungkan migrasi (imigrasi dan emigrasi), dengan rumus sebagai berikut.
T = (L – M) + (I – E)
Contoh :
Diketahui jumlah kelahiran penduduk kota Bekasi pada tahun 2006 adalah 8.000 jiwa dan angka kematiannya 3.000 jiwa.
Jumlah Imigrasi 2.000 jiwa dan emigrasi 1.000 jiwa.  Berapakah pertumbuhan totalnya ?
T = ( 8.000 – 3.000 ) + ( 2.000 – 1.000 ) jiwa
   = 5.000 + 1.000
   = 6.000 jiwa
Pertumbuhan penduduk total kota Bekasi tahun 2006 = 6.000 jiwa
2.    Proyeksi Penduduk
Jumlah penduduk di masa yang akan datang dapat dihitung atau diproyeksikan mengenai jumlah penduduk masa yang akan datang sangat penting.
Pn = Po (1 + r)n
3.    Kelahiran (natalitas)
a.    Faktor-faktor pronatalitas
(1)      Kawin usia muda
(2)      Tingkat kesehatan
(3)      Anggapan banyak anak banyak rezeki
b.    Faktor-faktor antinatalitas
(1)      Pembatasan umur menikah
(2)      Program Keluarga Berencana
(3)      Pembatasan tunjangan anak
(4)      Anak merupakan beban
Pengukuran kelahiran dapat dilakukan melalui beberapa cara ;
(1)      Angka Kelahiran Kasar
Angka kelahiran kasar (crude birth rate disingkat CBR) menunjukkan jumlah kelahiran tiap 1.000 penduduk setiap tahun, dengan rumus sebagai berikut.
CBR =
(2)      Angka Kelahiran Menurut Umur
Cara pengukuran kelahiran metode CBR seringkali kurang memuaskan karena tidak memperhatikan pembagian menurut jenis kelamin dan menurut golongan umur.
ASBR =
4.    Kematian (mortalitas)
a.    Faktor-faktor antimortalitas
(a)      tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai,
(b)      lingkungan yang bersih dan teratur,
(c)      adanya ajaran agama yang melarang bunur diri, dan
(d)      tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi sehingga penduduk tidak mudah terserang penyakit.
b.    Faktor-faktor promortalitas
(a)      kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan,
(b)      fasilitas kesehatan yang kurang memadai, misalnya kurangnya rumah sakit, peralatan kesehatan, dan obat-obatan,
(c)      seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas,
(d)      adanya bencana alam yang meminta korban jiwa,
(e)      terjadinya peperangan.

Pengukuran kematian dapat dilakukan melalui beberapa cara.
1.    Angka Kematian Kasar
Angka kematian kasar (crude death rate / CDR) adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk setiap tahun, dengan rumus sebagai berikut.
CDR =
2.    Angka Kematian Menurut Umur
Angka kematian menurut umur (Age Specific Death Rate / ASDR) adalah angka yang menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu setiap 1.000 penduduk dalam kelompok umur yang sama.
A.           PERSEBARAN DAN KEPADATAN PENDUDUK
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau negara adalah sebagai berikut.
a.    Faktor Fisiografis
Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, tanah subur, relief baik, cukup air, dan daerahnya aman.
b.    Faktor Biologi
Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah adalah berbeda-beda karena adanya perbedaan tingkat kematian, tingkat kelahiran, dan angka perkawinan.
c.    Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Daerah yang masyarakatnya maju, pola berpikirnya bagus, dan keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan daerah yang terbelakang.
Kepadatan penduduk dapat dibedakan atas dua macam.
1)    Kepadatan penduduk aritmatik, yaitu jumlah rata-rata penduduk setiap km2.

Add caption
Kepadatan Penduduk Aritmatik =
2)    Kepadatan penduduk agraris, yaitu jumlah rata-rata penduduk petani setiap tahun luas lahan pertanian.
Kepadatan Penduduk Agraris =

B.   KUALITAS PENDUDUK BERDASARKAN PENDIDIKAN, KESEHATAN, MATA PENCAHARIAN, DAN PENDAPATAN
a.    Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Menurut tingkat pendidikannya, penduduk dapat dikelompokkan menjadi penduduk yang buta huruf dan yang melek huruf.
Beberapa hal yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut :
1.    Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
2.    Pendapatan penduduk yang rendah menyebabkan anak tidak dapat melanjutkan sekolah karena tidak mempunyai biaya.
3.    Kurang dan tidak meratanya sarana pendidikan.
Untuk menaikkan tingkat pendidikan penduduk, pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah, antara lain sebagai berikut.
1.        Membangun sekolah-sekolah baru terutama SD Inpres di daerah-daerah yang kurang jumlah sekolahnya.
2.        Mengadakan perbaikan dan penambahan alat-alat pratikum, laboratorium, perpustakaan dan buku-buku pelajaran.
3.        Menambah dan meningkatkan kualitas guru.
4.        Mencanangkan program wajib belajar dan orang tua asuh.
5.        Memberikan beasiswa kepada murid-murid yang berprestasi.
6.        Menjalankan Undang-Undang Dasar.

b.    Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Kesehatan
Penduduk suatu negara dikatakan berkualitas tinggi apabila tingkat kesehatannya juga tinggi.
Dalam upaya menaikkan tingkat kesehatan masyarakat, langkah-langkah :
1)    Memperbanyak dan meningkatkan fungsi rumah sakit, puskesmas, dll.
2)    Menambah jumlah serta menaikan kualitas tenaga medis.
3)    Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan, gizi, dan lingkungan.
4)    Mengadakan imunisasi massal secara murah atau gratis.
5)    Mengadakan Posyandu.

c.    Kualitas penduduk menurut mata pencaharian penduduk
Dengan meningkatnya tingkat pendidikan, maka kualitas tenaga kerja pun menjadi meningkat, sehingga lapangan kerja yang ada dapat terisi oleh tenaga kerja yang berkualitas baik.

d. Kualitas penduduk menurut Pendapatan (Penghasilan)
Besarnya penghasilan dapat mempengaruhi taraf hidup seseorang. Makin tinggi penghasilan makin tinggi pula tarap hidupnya. Pendapatan per kapita itu dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan ekonomi nasional dalam satu tahun yang disebut GNP (Gross National Product) dan perkembangan jumlah penduduk.
Rasio ketergantungan (dependency ratio) adalah suatu angka yang menunjukkan besar beban tanggungan atau besar angka ketergantungan dari kelompok usia produktif terhadap kelompok tidak produktif.
DR =
Sedangkan Sex Ratio adalah suatu angka yang menunjukkan jumlah penduduk laki-laki dibandingkan jumlah penduduk perempuan di suatu wilayah.
SR =

          MC. MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
Antara lain.
1.    Jumlah penduduknya banyak
2.    Pertumbuhan penduduknya cepat
3.    Persebaran penduduknya yang tidak merata
4.    Komposisi penduduk kurang menguntungkan
5.    Arus urbanisasi tinggi.
Beberapa usaha untuk mengatasi permasalahan kependudukan dan lingkungan hidup.
1)    Perencanaan, pengaturan, dan pembatasan usia minimal pernikahan.
2)    Perencanaan, pengaturan dan pembatasan kelahiran
3)    Meratakan persebaran penduduk
4)    Memperluas kesempatan kerja
5)    Menyelenggarakan pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup
6)    Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian
7)    Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
8)    Perluasan industrialisasi
9)    Penggunaan tanah untuk pertanian, perindustrian.








Menurut saya istilah “Banyak Anak Banyak Rezeki” itu bisa ada karena masyarakat mengikuti apa yang telah dikatakan oleh Nabi tetapi untuk seiringnya zaman istilah itu dapat mempengaruhi kepadatan penduduk dan ekonomi suatu negara. Seperti negara maju yang tidak menggunakan istilah itu dan mereka mengubah pola pikir masyarakat dari pandangan yang menganggap banyak anak banyak rezeki menjadi dua anak saja cukup atau bahkan ada yang menetapkan masyarakatnya agar hanya mempunyai anak satu. Dan apabila mereka melanggar aturan tersebut maka akan mendapat hukuman begitu juga dengan masyarakat yang hanya memiliki anak satu akan mendapatkan hadiah misalnya negara Cina. Dengan begitu cara pemerintah untuk  mudah mengatur dan menyeimbangkan antara kepadatan penduduk dan perekonomian negara. Negara yang berpola pikir seperti itu agar kepadatan penduduk tidak terjadi dan perekonomian tidak rendah karena jumlah penduduk pengaruh besar terhadap perekonomian suatu negara. Jadi istilah banyak anak banyak rezeki menurut saya tidak perlu beranggapan seperti itu lagi agar negara kita perekonomiannya menjadi baik dan menjadi negara maju, karena zaman sekarang negara kita sudah termasuk negara yang berkembang atau bisa disebut negara yang perekonomiannya masih rendah.












Antroposfer


Disususn
Oleh:
Mulyanti
XI IPS 3





Madrasah Aliyah Negeri 1 (Model) BandarLampung
Tahun Pelajaran 2013-2014

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS