ANTROPOSFER DAN
ASPEK KEPENDUDUKAN
PENGERTIAN ANTROPOSFER
Antroposfer adalah lapisan manusia yang merupakan tema sentral diantara sfera-ftera.
Karena kajian geografi merupakan tema sentral, maka kajian geografis sering
disebut antroposentris. Antroposfer adalah salah satu obyek material dari kajian geografi yang
membahas mengenai dinamika manusia yang meliputi kelahiran, kematian, dan
migrasi.
DINAMIKA DEMOGRAFI
Adalah
peristiwa yang terjadi secara terus-menerus dan saling berkaitan mengenai perubahanjumlah
penduduk.
1. Menghitung pertumbuhan penduduk
a. Natalitas
b. Mortalitas / Tingkat kematian
c. Migrasi
2. Mengukur kualitas Penduduk
a. Pendidikan
b. Kesehatan
A. LEDAKAN JUMLAH PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk dunia sangat pesat tahun 1999
jumlahnya mencapai 6 milyar dan pada tahun 2005 mencapai 9 milyar. Pertumbuhan yang melesat ini dikenal
sebagai ledakan jumlah penduduk.
1. Dampak Peledakan Penduduk
a. Persaingan Lapangan Pekerjaan,
semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin banyak orang memperebutkan lapangan
pekerjaan.
b.
Persaingan untuk mendapat permukiman, kondisi ini biasanya terjadi di kota-kota
besar, mereka yang tidak mendapatkan pemukiman yang terjangkau biasanya tinggal
di kawasan kumuh.
c. Kesempatan pendidikan,
pertambahan penduduk yang tinggi tidak diimbangi dengan pembangunan sarana dan
prasarana mengakibatkan tidak semua penduduk memiliki kesempatan mendapatkan
pendidikan yang layak.
2. Pengendalian Peledakan Penduduk
a. Insentif dan sanksi. Insentif merupakan
tunjangan biaya yang diberikan oleh pemerintah berwenang. Sanksi merupakan pembatasan tujangan yang
diberikan pemerintah berwenang.
b. Pendidikan tentang keluarga
berencana.
B. KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN
UMUR DAN JENIS KELAMIN
1. Menghitung Jumlah Penduduk
a. Sensus penduduk
Sensus berasal dari bahasa latin census yang berarti
penaksiran harta benda seorang warga negara pencatatan nama warga negara, misal
untuk pemungutan pajak. Sensus penduduk dapat dibedakan atas dua macam, yakni
sensus de facto dan de jure. Sensus de facto adalah penghitungan penduduk atau
pencacahan penduduk yang dilakukan terhadap setiap orang yang pada waktu sensus
diadakan berada dalam wilayah sensus. Sementara sensus de jure adalah
pencacahan yang hanya dikenakan pada penduduk yang benar-benar bertempat
tinggal dalam wilayah sensus tersebut.
b. Registrasi
Registrasi merupakan kumpulan keterangan mengenai
kelahiran, kematian dan segala kejadian penting manusia, misalnya perkawinan,
perceraian, pengangkatan anak dan perpindahan penduduk.
c. Survei
Survei merupakan pencacahan penduduk metode dengan
cara mengambil contoh daerah. Jadi, pencacahan penduduk metode survei tidak
dilakukan di seluruh wilayah negara, melainkan hanya pada daerah-daerah
tertentu yang dianggap mewakili seluru wilayah negara tersebut.
2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur
dan Jenis Kelamin
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas
dasar kriteria tertentu. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dapat
dikelompokkan menjadi penduduk lak-laki dan perempuan. Sementara berdasarkan
umur, penduduk dapat dikelompokkan menurut ukuran rentang usia tertentu,
misalnya satu tahun, lima tahun, dan dua puluh lima tahun.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat
disajikan dalam bentuk tabel atau bentuk grafik. Grafik susunan penduduk
menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu yang berbentuk piramida
disebut piramida penduduk.
Piramida penduduk dapat digolongkan ke dalam tiga macam,
yaitu piramida penduduk muda, piramida penduduk stasioner, dan piramida
penduduk tua.
a. Piramida penduduk muda
menunjukkan bahwa penduduk suatu negara tersebut sedang mengalmai pertumbuhan.
b. Piramida penduduk Stasioner
menunjukkan bahwa penduduk dalam suatu negara tersebut keadaan stasioner atau
tetap. Piramida penduduk ini menunjukkan bahwa jumlah kelahiran dan kematian
seimbang.
c. Piramida penduduk tua menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk
suatu negara tersebut berada pada kelompok usia tua.
3. Macam-macam
komposisi penduduk
1. Berdasarkan aspek biologis
Misalnya : penduduk di suatu desa digolongkan berdasarkan umur dan jenis
kelamin.
2. Berdasarkan aspek sosial
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status
perkawinan.
3. Berdasarkan aspek ekonomis
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat
pendapatan.
4. Berdasarkan aspek geografis
Misalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal.
C. MENGHITUNG PERTUMBUHAN PENDUDUK
SUATU WILAYAH
Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis antara
kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah
penduduk. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitu
kelahiran, kematian, dan migrasi. Faktor pertumbuhan penduduk, kelahiran dan
kematian disebut faktor alami, sedang migrasi disebut faktor nonalami.
Kelahiran bersifat menambah, sedangkan kematian bersifat mengurangi jumlah
penduduk. Faktor migrasi dapat menambah atau mengurangi jumlah penduduk.
Migrasi yang bersifat menambah disebut migrasi masuk (imigrasi) dan
migrasi yang bersifat mengurangi disebut migrasi keluar (emigrasi)
1. Mengukur Pertumbuhan Penduduk
a. Pertumbuhan Penduduk Alami (natural
increase)
Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih jumlah
kelahiran dengan jumlah kematian.
T = (L – M)
Contoh :
Diketahui jumlah kelahiran penduduk kota Bekasi pada
tahun 2006 adalah 8.000 jiwa dan angka kematiannya 3.000 jiwa. Berapakah
pertumbuhan alaminya ?
T = ( 8.000 – 3.000 )
= 5.000 jiwa.
Pertumbuhan penduduk kota Bekasi tahun 2006 adalah 5.000
jiwa
b. Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan penduduk total memperhitungkan migrasi
(imigrasi dan emigrasi), dengan rumus sebagai berikut.
T = (L – M) + (I – E)
Contoh :
Diketahui jumlah kelahiran penduduk kota Bekasi pada
tahun 2006 adalah 8.000 jiwa dan angka kematiannya 3.000 jiwa.
Jumlah Imigrasi 2.000 jiwa dan emigrasi 1.000 jiwa.
Berapakah pertumbuhan totalnya ?
T = ( 8.000 – 3.000 ) + ( 2.000 – 1.000 ) jiwa
= 5.000 + 1.000
= 6.000 jiwa
Pertumbuhan penduduk total kota Bekasi tahun 2006 = 6.000
jiwa
2. Proyeksi Penduduk
Jumlah penduduk di masa yang akan datang dapat dihitung
atau diproyeksikan mengenai jumlah penduduk masa yang akan datang sangat
penting.
Pn = Po (1 + r)n
3. Kelahiran (natalitas)
a. Faktor-faktor pronatalitas
(1) Kawin usia muda
(2) Tingkat kesehatan
(3) Anggapan banyak anak
banyak rezeki
b. Faktor-faktor antinatalitas
(1) Pembatasan umur menikah
(2) Program Keluarga
Berencana
(3) Pembatasan tunjangan
anak
(4) Anak merupakan beban
Pengukuran kelahiran dapat dilakukan melalui beberapa
cara ;
(1) Angka Kelahiran Kasar
Angka kelahiran kasar (crude birth rate disingkat CBR) menunjukkan
jumlah kelahiran tiap 1.000 penduduk setiap tahun, dengan rumus sebagai
berikut.
CBR =
(2) Angka Kelahiran Menurut
Umur
Cara pengukuran kelahiran metode CBR seringkali kurang
memuaskan karena tidak memperhatikan pembagian menurut jenis kelamin dan
menurut golongan umur.
ASBR =
4. Kematian (mortalitas)
a. Faktor-faktor antimortalitas
(a) tersedianya fasilitas
kesehatan yang memadai,
(b) lingkungan yang bersih
dan teratur,
(c) adanya ajaran agama
yang melarang bunur diri, dan
(d) tingkat kesehatan
masyarakat yang tinggi sehingga penduduk tidak mudah terserang penyakit.
b. Faktor-faktor promortalitas
(a) kurangnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya kesehatan,
(b) fasilitas kesehatan
yang kurang memadai, misalnya kurangnya rumah sakit, peralatan kesehatan, dan
obat-obatan,
(c) seringnya terjadi
kecelakaan lalu lintas,
(d) adanya bencana alam
yang meminta korban jiwa,
(e) terjadinya peperangan.
Pengukuran kematian dapat dilakukan melalui beberapa
cara.
1. Angka Kematian Kasar
Angka kematian kasar (crude death rate / CDR) adalah
angka yang menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk setiap tahun,
dengan rumus sebagai berikut.
CDR =
2. Angka Kematian Menurut Umur
Angka kematian menurut umur (Age Specific Death Rate /
ASDR) adalah angka yang menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur
tertentu setiap 1.000 penduduk dalam kelompok umur yang sama.
A.
PERSEBARAN DAN KEPADATAN PENDUDUK
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan
penduduk tiap-tiap daerah atau negara adalah sebagai berikut.
a. Faktor Fisiografis
Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik,
strategis, tanah subur, relief baik, cukup air, dan daerahnya aman.
b. Faktor Biologi
Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah adalah
berbeda-beda karena adanya perbedaan tingkat kematian, tingkat kelahiran, dan
angka perkawinan.
c. Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Daerah yang masyarakatnya maju, pola berpikirnya bagus,
dan keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat dibandingkan
dengan daerah yang terbelakang.
Kepadatan penduduk dapat dibedakan atas dua macam.
1) Kepadatan penduduk aritmatik, yaitu
jumlah rata-rata penduduk setiap km2.
Kepadatan Penduduk Aritmatik =
2) Kepadatan penduduk agraris, yaitu
jumlah rata-rata penduduk petani setiap tahun luas lahan pertanian.
Kepadatan Penduduk Agraris =
B. KUALITAS PENDUDUK BERDASARKAN PENDIDIKAN, KESEHATAN,
MATA PENCAHARIAN, DAN PENDAPATAN
a. Kualitas Penduduk Menurut Tingkat
Pendidikan
Menurut tingkat pendidikannya, penduduk dapat
dikelompokkan menjadi penduduk yang buta huruf dan yang melek huruf.
Beberapa hal yang menyebabkan rendahnya tingkat
pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Masih kurangnya kesadaran masyarakat
akan pentingnya pendidikan.
2. Pendapatan penduduk yang rendah
menyebabkan anak tidak dapat melanjutkan sekolah karena tidak mempunyai biaya.
3. Kurang dan tidak meratanya sarana
pendidikan.
Untuk menaikkan tingkat pendidikan penduduk, pemerintah
Indonesia mengambil langkah-langkah, antara lain sebagai berikut.
1. Membangun
sekolah-sekolah baru terutama SD Inpres di daerah-daerah yang kurang jumlah sekolahnya.
2. Mengadakan
perbaikan dan penambahan alat-alat pratikum, laboratorium, perpustakaan dan
buku-buku pelajaran.
3. Menambah dan
meningkatkan kualitas guru.
4. Mencanangkan
program wajib belajar dan orang tua asuh.
5. Memberikan
beasiswa kepada murid-murid yang berprestasi.
6.
Menjalankan Undang-Undang Dasar.
b. Kualitas Penduduk Menurut Tingkat
Kesehatan
Penduduk suatu negara dikatakan berkualitas tinggi
apabila tingkat kesehatannya juga tinggi.
Dalam upaya menaikkan tingkat kesehatan masyarakat,
langkah-langkah :
1) Memperbanyak dan meningkatkan fungsi
rumah sakit, puskesmas, dll.
2) Menambah jumlah serta menaikan
kualitas tenaga medis.
3) Menyelenggarakan penyuluhan
kesehatan, gizi, dan lingkungan.
4) Mengadakan imunisasi massal secara
murah atau gratis.
5) Mengadakan Posyandu.
c. Kualitas penduduk menurut mata
pencaharian penduduk
Dengan meningkatnya tingkat pendidikan, maka kualitas
tenaga kerja pun menjadi meningkat, sehingga lapangan kerja yang ada dapat
terisi oleh tenaga kerja yang berkualitas baik.
d. Kualitas penduduk menurut Pendapatan (Penghasilan)
Besarnya penghasilan dapat mempengaruhi taraf hidup
seseorang. Makin tinggi penghasilan makin tinggi pula tarap hidupnya.
Pendapatan per kapita itu dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan ekonomi
nasional dalam satu tahun yang disebut GNP (Gross National Product) dan
perkembangan jumlah penduduk.
Rasio ketergantungan (dependency ratio) adalah suatu
angka yang menunjukkan besar beban tanggungan atau besar angka ketergantungan
dari kelompok usia produktif terhadap kelompok tidak produktif.
DR =
Sedangkan Sex Ratio adalah suatu angka yang menunjukkan
jumlah penduduk laki-laki dibandingkan jumlah penduduk perempuan di suatu
wilayah.
SR =
MC. MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
Antara lain.
1. Jumlah penduduknya banyak
2. Pertumbuhan penduduknya cepat
3. Persebaran penduduknya yang tidak
merata
4. Komposisi penduduk kurang
menguntungkan
5. Arus urbanisasi tinggi.
Beberapa usaha untuk mengatasi permasalahan kependudukan
dan lingkungan hidup.
1) Perencanaan, pengaturan, dan
pembatasan usia minimal pernikahan.
2) Perencanaan, pengaturan dan
pembatasan kelahiran
3) Meratakan persebaran penduduk
4) Memperluas kesempatan kerja
5) Menyelenggarakan pendidikan
kependudukan dan lingkungan hidup
6) Intensifikasi dan ekstensifikasi
pertanian
7) Pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
8) Perluasan industrialisasi
9) Penggunaan tanah untuk pertanian,
perindustrian.
Menurut
saya istilah “Banyak Anak Banyak Rezeki” itu bisa ada karena masyarakat
mengikuti apa yang telah dikatakan oleh Nabi tetapi untuk seiringnya zaman
istilah itu dapat mempengaruhi kepadatan penduduk dan ekonomi suatu negara.
Seperti negara maju yang tidak menggunakan istilah itu dan mereka mengubah pola
pikir masyarakat dari pandangan yang menganggap banyak anak banyak rezeki
menjadi dua anak saja cukup atau bahkan ada yang menetapkan masyarakatnya agar
hanya mempunyai anak satu. Dan apabila mereka melanggar aturan tersebut maka
akan mendapat hukuman begitu juga dengan masyarakat yang hanya memiliki anak
satu akan mendapatkan hadiah misalnya negara Cina. Dengan begitu cara
pemerintah untuk mudah mengatur dan
menyeimbangkan antara kepadatan penduduk dan perekonomian negara. Negara yang
berpola pikir seperti itu agar kepadatan penduduk tidak terjadi dan
perekonomian tidak rendah karena jumlah penduduk pengaruh besar terhadap
perekonomian suatu negara. Jadi istilah banyak anak banyak rezeki menurut saya
tidak perlu beranggapan seperti itu lagi agar negara kita perekonomiannya
menjadi baik dan menjadi negara maju, karena zaman sekarang negara kita sudah
termasuk negara yang berkembang atau bisa disebut negara yang perekonomiannya
masih rendah.
Antroposfer
Disususn
Oleh:
Mulyanti
XI
IPS 3
Madrasah
Aliyah Negeri 1 (Model) BandarLampung
Tahun
Pelajaran 2013-2014